Wednesday, May 23, 2007

I am flying AGAIN..

I've more than hundred thousand of miles from Air France - KLM called flying blue, never spent because never had time but always traveling, I promised to visit one of friends in Zürich since long time ago, I will departure today and will spent some days there, possibly to have great dark chocolate hmmm yummy.

I'm only paid 81 Euro for Tax and additional cost such as insurance, I made reservation online ticket yesterday, with miles you can made reservation from 10 month in advance or 24 hours before departure, the returns ticket from Paris-Zürich- Paris is absolutely free, Air France has deducted miles from my account and still have enough miles to flight to US and I can still use it until in next three years.

This one of the benefits if we are subscribe the frequent flyer membership, almost airways around the world has this program. Others benefit for example you can have lounge while your waiting the flight in the airport, no queueing during check-in etc, also miles is transferable some one else so you nominate, so in this case you can bring your family traveling with you almost for free.

The first frequent flyer was created in California by Western Airlines in June 1980, I also have Singapore Airlines and never use it but keep maintaned, probably I will use it some day.

Tuesday, May 22, 2007

mencari Netscreen remote VPN for Mac OS

sudah sekian tahun saya tiap dapat laptop dari kantor selalu dengan Intel based dan Windows tentunya, karena memang perusahaan punya license dan standard office lah spt ada project management, office dan teman2 nya, Lotus notes, dan banyak applikasi windows base. Di rumah awal tahun lalu saya merubah dari windows dan linux saya ganti dengan Mac OS, pilihan saya jatuh ke iMAC, kalau ada rejeki dan dapat laptop gratis lagi dari kantor, pengennya sich dapat mac book pro ( kena scamm sama adinoto ). untuk urusan softaware kerjaaan sepertinya ngga ada masalah, cuma ada satu problem yang belum saya temukan solusinya.

Untuk Remote access ke VPN biasanya saya pakai Netscreen remote, nah ini sarana untuk tetap connect ke intranet from where every I am, selama masih ada internet jadi bisa travail a la maison gitu, alias kerja dari rumah. Cuman sekarang belum nemu tuch netscreen remote untuk versi Macintosh, walapun bisa dengan program VPN yang lain terus di utak-utik configurationnya tapi belum yakin dengan compatibilitas dan securitas nya.

Udah tanya sama orang yang kerja di juniper, sayangnya dia ngga responsible tentang bagian ini, jadi ngga bisa bantu, cari di google juga belum nemu, atau mungkin keywordnya salah kali.
jadi masih agak ragu-ragu nich untuk minta mac book pro. Apa nunggu leopard aja ya jadi keep doing job with windows ha ha ha ha

Friday, May 18, 2007

Joost, saya sedang mencoba.

Ngga tahu siapa yang mengundang , tadi malam waktu buka email ada invitation dari JOOST. Wah, nasib lagi mujur, soalnya memang sudah lama nunggu ini. Kalau yang belum tahu Joost itu apa bisa lihat disini www.joost.com.


Pada dasarnya ini sperti IP TV, atau internet TV lebih tepatnya. Apa sich yang membedakan Joost dengan TV over DSL misalnya, kalau anda subcribe layanan Internet, Televisi, dan Telephony atau Triple play, anda mendapatkan beberapa saluran TV yang anda bisa nikmati dan transfer data lewat ADSL / Jaringan network. Anda bisa memilih channel sesuai dengan packet yang anda Pilih. Di Joost juga anda bisa mendapatkan service yang basic seperti ini, tapi ada perbedaan mendasar.

1. Tidak perlu berlangganan Triple play, cukup Internet broadband saja.
2. Tidak di batasi dengan channel, karena anda bisa lihat tayangan dari mana saja in the world.
3. Tidak perlu membayar iuran ( mungkin sementara sifatnya, semoga bakalan free terus deh)
4. Bisa nonton TV sambil Chatting dengan menggunakan ID di Gmail atau Jabber ( MSN, Yahoo)
5. dan banyak lagi belum sempet coba semuanya.

Untuk mendapat layanan seperti ini, anda harus mendapat undangan dari teman, spt untuk mendapatkan account gmail. Layanan ini berbasis P2P, karena di bikin oleh orang yang menciptakan Skype, jadi buat anda yang menggunakan proxy atau internet dari kantor siap-siap aja ngga bisa menikmati layanan ini, kecuali semua port di buka. Karena masih dalam beta test, kwalitas gambar masih belum HD, event belum SD TV, tapi sudah cukup bagus lah, apalagi layanan ini gratis.

Joost, saya fikir akan membuat cara baru menikmati Televisi, dan yang jelas kembali membangkitkan boom internet seperti sebelum tahun 2000. Kembali lagi ke kita teknologi ibarat pisau bermata dua, bisa membantu dan menghibur tapi bisa juga merusak, tergantung dari sisi mana anda menggunakannya. Dan yang paling di untungkan dengan layanan ini adalah service provider, karena permintaan akan bandwith makin besar, tapi juga dengan content provider, kalau saja kita bisa menciptkan local content yang bagus dan mendidik, bukan berarti kita tidak bisa mengambil keuntungan dari adanya teknologi ini.

Thursday, May 17, 2007

Mampukah Telkom Speedy seperti ini ?

Lagi iseng, melakukan sesuatu yang ngga penting, coba push to the limit ADSL +2 disini, kabar terkhir dari provider, mereka claim bisa download sampai 29Mbps, coba-coba iseng download dari situs rapidshare, terus coba ambil beberapa mirror, satu dari Jerman, satu dari US, dan yang satu dari Spain. Berikut liat hasilnya :

Setengahnya kaget juga, apa bener segini, atau komputerku yag lagi ngga beres ? . Harap di ingat data sebesar itu bukan dari user client ke ISP yaa, tapi dari user client ke node internet somewhere.
Hmmm lagi ngebayaing kalau akses speedy se-cepat ini, jadi sesuai dengan namanya. Tapi hasil tersebut bukan dari speedy yaa, catat. Itu hasil dari ISP Free. Semoga deh perkembangan Internet di Indonesia cepat berkembang pesat.

Wednesday, May 16, 2007

Music mp3 di blog, kenapa tidak.

Beberapa orang teman bertanya, "eh sekarang blogspot, bisa make music ya, sama seperti Multiply ?", Ngga sich, fasilitasnya nya beda dan blogger belum menyediakan itu dalam satu paket.
"Tapi koq bisa ada musicnya, gimana carannya ?", kata temen tadi. Wah gampang koq caranya.

1. Harus punya Blog.
2. Register account di project playlist.
3. Create Play list.
4. Search lagu yang ingin di jadikan personal playlist, Anda dapat membuat 70 list lagu.
5. Setelah playlist selesai, generate HTML page di account playlist project anda.
6. Copy HTML page yang di generate tadi terus di embeded di Blog anda.

Mudah kan caranya.

Persiapkan diri anda untuk tidak menjadi budak.

Lagi, Indonesia protes Malaysia soal kata "Indon".

http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/05/tgl/16/time/102515/idnews/781447/idkanal/10

Membaca berita tadi saya jadi teringat pengalaman saya tinggal di Malaysia 2.5 tahun yang lalu. Memang orang Malaysia selalu bilang warga negara Indonesia, dengan di singkat "Indon", satu kata yang mengkonotasikan atau melecehkan harga diri sebagai orang Indonesia. Di awal-awal teman dari Malaysia suka bilang seperti ini " Hei, bila you balik cuti kat Indon ni, pekan depan tuh ong week end", atau "Hei macam mana Hari Raya kat Indon, ramai tak ?".

Cukup gerah juga kalau saya mendengarkan kata ini, dan tiap kali saya berbincang dengan kawan bila mereka menggunakan kata Indon, saya langsung koreksi Indonesia, beberapa kali selalu saya meng-koreksi dan teman-teman tadi pun bilang , ah sorry "Indonesia", dengan sedikit muka merah karen malu. Pernah satu kali di imgirasi KLIA, pada saat saya baru pulang dari Brunei Darussalam, terlihat banyak sekali antrian di imigrasi Airport, karena memang itu musim liburan, karena memang waktu itu saya habis selesai meeting dan on business trip, saya berpakain cukup rapi, sebelum di pintu imgirasi saya mengeluarkan pasport hijau dan berdiri antri di gate khusus expatriate, di depan saya dua orang "Masale" (orang putih ) yang sedang antri, melihat saya menggunakan passport warna hijau, ada seorang petugas menghampiri saya.

"Cik, you Indon kah, antri kat sana", sambil menunjuk arah antrian yang panjang untuk orang umum. Aku sempet panas kuping di bilang seperti itu, rasanya harga diri sudah di injak-injak tidak karuan, kemudian aku jawab, "Yes, I am Indonesian, why should I go to the others gate ?", dengan sedikit nada yang tinggi, Officer tadi tetap ngotot, "You bisa baca tak ?, this gate only for expatriate !", katanya lagi. Rasanya mau aku tonjok aja nich orang. Padahal aku sudah berkali-kali keluar masuk lewat gate ini ngga ada masalah, cuman baru kali ini aja di perlakukan seperti itu, Terus aku keluarkan dompet dan aku tunjukan Expatriate"Gold card" license yang di keluarkan kerajaan Malaysia, dan masih dengan bahasa Inggris "Sir, yes, I am Indonesia and I am Expatriate, I have right to go in this gate, Look this is the card is proven, and this is not the first time I took this gate.", si officer tanpa melihat detail langsung ngeloyor dan pergi dan bilang "ah.. OK your right". Rasain loe, emang kamu pikir orang Indonesia cuman bisa jadi Pembantu.

Saya sependapat dengan perwakilan LKB Antara di Kuala Lumpur yang menyatakan pemberitaan media di Malaysia terhadap Indonesia memang berat sebelah, kemudia juga media di sana selalu membuat kata Indonesia di singkat dengan Indon, tapi pengamat media disana menolak kalau hanya Indonesia saja yang di diskriditkan, mereka juga bilang ada negara lain yang di singkat misalnya bangladesh disingkat bangla.

Tapi seingat saya, tidak pernah tuh melihat atau mendengar media Malaysia menyingkat negara Singapore dengan kata Singa, atau Perancis dengan Pera /P'cis, Amerika dengan Amerik, Canada dengan Cana, Italy dengan Ital etc. Jadi saya sangat mendukung kalau media dan pejabat pemerintah secara resmi lewat KBRI di Kuala Lumpur menulis surat Diplomatik, karena memang kita bukan negara Indon, tapi Indonesia. Dan kesalahan media disana yang selama ini terjadi ya harus segera di rubah, Sebagai negara bertetangga dan berdaulat hendaknya marilah saling menghormati dan menghargai, dan jangan lah selalu merendahkan negara yang memang sedang sakit. Karena kalau bukan karena peran besar dari tenaga kerja dari Indonesia, saya seratus persen yakin sektor informal di Malaysia pasti akan lumpuh.

Kalau negara anda memang hebat, tunjukan dengan cara yang sopan dan intelektual yang tinggi kalau negara anda memang cerdas dan lebih ber-etika, berbudaya dan maju, tunjukan, bukan dengan menghina dan merendahkan, karena pada akhirnya itu menunjukan kalau anda ngga ada bedanya dengan bangsa kami yang lagi sakit.

Sekedar saran, marilah belajar dari Philippine, kalau memang mau bekerja di Luar negeri, seharusnya memang anda menyiapkan kemampuan moral, mental dan expertise lainnya. Bukan cuma sekedar pergi tanpa bekal apapun, hanya karena ngiri, karena ada tetangga kerja di luar negri, terus ikut-ikutan dan akhirnya banyak sekali yang hanya di perlakukan sebagai budak dan di siksa, Belajarlah bahwa, kerja di luar negri adalah pekerjaan yang sangat luar biasa kerasnya dan belum tentu merupakan pilihan yang tepat tanpa persiapan yang matang. Seharusnya anggota DPR yang terhormat lebih banyak studi banding ke Philipine dari pada ke Perancis, karena di sini hanya ada Champ Elysse, Eiffel Tower dan Luis Vitton, tapi di sini tidak ada tempat, atau lembaga yang mempersiapkan TKI, kalau di Philipine itu tempat yang tepat untuk Studi banding. Dan Kalau memang kita semua bekerja bahu membahu, akhirnya Kementrian Luar Negri bisa berdiplomasi dengan gentlement ngga seperti nenek cerewet yang suka complaint dan tidak di tanggapi. Karena yang saya amati, kita bisa complaint tapi kalau kita flash back kebelakang memang kita masih banyak kurang siap nya di banding kesiapan kita.

Salut saya untuk Mbak-Mbak dan Mas-mas yang saya temui di Singapore, Kuala Lumpur, Hong Kong, Abu Dhabi, Dubai, Perancis, US, Canada, dan di tempat lainnya , Anda semua merupakan Emas dan Berlian bagi cadangan devisa bangsa Indonesia dan penggerak perekonomian di tempat anda bekerja.

Sunday, May 13, 2007

time goes to fast.....

copyright @ www.hallmark.com
Today, 9 years ago, there is a riots in the city.
Today, 9 years ago, there is also a riots in my heart.
Today, 9 years ago, I'm asked you if you want come a long with me, be my girl friend.
Today, after 9 years, I ask you, will you married me for second time.


pot de depart, I am done, well done.

I did "Pot de part" yesterday, this is kind of small party to do socialism with your friend in France, normally for some occasion like departure, it will call pot de depart, or Pot de arrivee if some come to the team. Some friends are surprise and not believe that I will leaving the team soon.

the party was great, with more than 25 people come, in fact I just invited only the small team around me, because if I am invite people who know me, I can't image-in. Well the party was nice, warm, and full of laugh.

At the end of the session, all best friend give a good wish for me for next career and great future. And they also gave me a traditional French Knife. I am so sad to leave them is like my family but I am Happy to leave them because I will be with my family.

Honey, the work is done, I will go home soon. Houston Ready for landing Over.




Friday, May 04, 2007

Culture schock, konfrontasi

Ini sebenarnya postingan lanjutan dari postingan sebelumnya, siang tadi aku sempet ngobrol dengan beberapa temen sambil ngopi, karena emang asyik kalau discuss di depan kopi machine. Ya obrolan seputar kepulanganku juga sich, mereka tanya2 aku udah dapat pekerjaan apa di tempat baru etc, etc.

Aku bilang yaa masih on discussion lah, karena ada beberapa tawaran jadi aku harus contemplating dulu all the benefit.

tapi ada hal yang menarik yang memang tidak aku ceritakan sama mereka, karena ternyata tawaran yang ada kebanyakan untuk teknologi yang 4 tahun yang lalu deh, dan ada satu tawaran untuk handle business dari teknologi 15 tahun yang lalu. Ya, itu realita di Indonesia, ternyata ilmu dan teknologi yang kita dapat di luar negri ngga bisa langsung di terapkan. Salah seorang teman di jerman bilang, wah Indonesia belum perlu teknologi canggih, yang penting murah dan mudah, kalau perlu pake kentongan instead of SMS.

Jadi bingung mau pulang atau ngga ? kalau ngga pulang yaa disini juga bosen, terlalu datar, hidup kurang tantangan, kalau ngomong kerjaan sich yaa ndak ada habis nya, lha wong orang disini pada ngga suka kerja, alhasil kita lah jadi tenaga kerjanya.

Terus, sore tadi salah seorang temen malah ngomporin, kenapa kamu harus pulang, memang ada apa disana, nothing !, aku bilang yaa aku ada keluarga :-p, kerjaan well, kinda old technology that's I agreed. terus dia bilang, techno savy macam kamu better stay here, you allways two step a head, katanya lagi. Lah emang sich, tapi kalau ngga pulang kapan maju nya bangsaku, pengennya sich nyumbang sedikit ilmu, biar kita bisa sejajar, tapi memang disini tantangannya, karena ilmu yang ada ngga bisa di terapkan secara langsung, kudu banyak customisasi. Dan temen tadi ngga puas dengan jawabanku, dia masih konfrontasi dan insist untuk membuat aku stay, dan sampai akhirnya dia bilang, well, if you don't find a job in the company, what do you do ?, aku bilang yaa find another company !!, dia bilang lagi, if you still can't find job what you are looking for, what do you do ?, aku jawab simple, well If I couldn't find a job then I will create a new job for me. Tuh bule langsung melongo dan geleng2 kepala, dia bilang you are damn crazy, karena nyerah dia cuman bilang gini, think about it, if you didn't find just back to France, your place is save here.

Halah maksa, terus aku bilang, I am sure I will find a job there, hope with European standard salary and living there, what do you think, tuh bule geblek bilang, allright, I will follow you, find two place one for you and one for me.

Nah tahu kan jawabannya, disini itu semuanya high price, sampe bule aja pengen ke Indo, doing what, is doesn't matter as long as jadi expat ha ha ha ha .

Wednesday, May 02, 2007

culture shock, Bagaimana mengatasinya

culture shock, pasti banyak di alami oleh orang yang tidak tinggal di negara nya sendiri, biasanya begitu keluar dari negara sendiri orang tersebut akan mengalami culture shock, dan ini merupakan bagaian dari process penyesuaian. Setelah sekian lama orang tersebut tinggal dan harus kembali ke negara asalnya, biasanya orang tersebut akan mengalami double culture shock, kenapa ?

ada banyak hal yang membuat itu bisa terjadi, biasanya kalau orang pergi ke negara maju dan kembali ke negara berkembang pasti akan ada kesenjangan teknologi, pola fikir, atau the way of life. Kalau orang tersebut pelajar atau mahasiswa, terkadang ilmu yang di dapat di negara maju kelewat tinggi dan ngga bisa langsung di applikasikan. Gitu juga dengan orang yang bekerja, pasti ada banyak hal yang sangat berbeda 180 derajat dengan dunia kerja selama dia berada di Luar negeri.

Lalu bagaimana mengatasi persoalan tadi ?

Saya sendiri juga sedang mencari jawabannya, karena suka atau tidak suka saya akan mengalami culture shock juga, Saya tidak takut akan hal ini, saya hanya ingin cobe mereduce volume dari culture shock ini supaya ndak terlalu banyak berdampak dalam kehidupan.

any suggestion ?

Tuesday, May 01, 2007

Between the books, The lens and Nasi Goreng

I went to the gourmande book store in Paris last Saturday, and finally got crazy because saw many receipt books, from simple cooking until difficult cooking. Also founded chocolate books, After reading and decide finally I bought some books of cooking chocolate and receipt from le Cordon Bleu, One of the famous school of cooking in the world. But I miss one of the book, named "The Cooks book", if I read from the review this book seems to be great book, but it was no more left on that book store, I am asked to madame who is the owner of the bookstore, she told me the price is around 40 euro, well that's kind of not to expensive for one book, since very complete explanation about how to cook or to made good cooking, any way it will be available in two week she said.

Finally I went also to WH Smith the English bookstore in Paris, one of the large bookstore with all English collection, but you might know English book is very expensive here in France, I don't know why...? probably is kind of protection and keep people speak French's. I found the book I am looking for but, damn the price is 57 Euro, is more expensive.

Little dispointed with the price, finally I decide not to buy this book, while I am in the books store, I do browsing over my mobile phone and found the book is only cost 22 Pound in DK dot Com , plus shipment still less than 40 euro, well just wait a while hope the price will goes down, because I don't want to spent more money at this month since I have spent beginning of this month to placed order 10 books to amazon. I am also still looking book for design kitchen, and interior design, hugghh at the end I always loose my money to buy books, I am fighting for new lens, arff, why lens is not cheap like Nasi goreng.